Kamis, 25 Agustus 2011

PURING HIBRIDA PARA SAHABAT PURING LOVERS


Banyak sudah hibrida-hibrida baru dihasilkan oleh para pecinta puring yang tidak kalah cantik dan menarik dengan hasil silangan maestro Bp. Gandung P.
Belum banyak yang bisa saya uploads dalam web blog ini, karena selain kesibukan saya juga sumber-sumber yang masih terbatas, jadi tentu saja akan membutuhkan waktu untuk bisa menyusunnya. Berikut ini adalah beberapa hibrida para sahabat pecinta puring. Silahkan klik foto dibawah untuk mengetahui varian puring yang ada di grup
SUMBER GRUP PURING LOVER

Senin, 22 Agustus 2011

Puring Borsalino

Saat berkunjung ke kebun Kang Rochmat di Jakal sana, ia sedang asyik nyabutin rumput liar diantara  rumput gajah mini. Disisi lain seonggok karung berisi rumput gajah mini sudah siap untuk ditanam, rupanya ada garapan membuat taman di salah satu rumah makan di Jl. Palagan. Iseng ikut bantu nyabutin rumput.

Setelah selesai saya minta ijin Kang Mat untuk mengambil foto2nya, siapa tau bermanfaat, selain itu sesungguhnya saya ingin menampilkan profil-profil anggota PPI satu persatu bila waktu memungkinkan.

Ada satu puring yang menarik minat saya setiap berkunjung kekediaman Kang Mat karena daunnya yang lebar serta warna kuningnya yang cukup kalem. Puring tersebut karya alm mas Tarto Godean, begitu kata Kang Mat kepada saya. Dulu dibelinya Rp. 2 Juta (kalau tidak salah).

Saya kenal Kang Mat cukup lama 9 tahun yang lalu saat saya berinisiatip membuka gerai tanaman hias. Dari Kang Mat inilah tanaman hias saya peroleh serta pada Kang Mat-lah saya belajar tentang tanaman.
Kemarin saya ditawarkan untuk membawa sejumlah Puring dari kebunnya untuk diperbanyak. Kapan ya kesana lagi......??? Thanks Kang atas kemurahan hatinya.

Jumat, 19 Agustus 2011

KEGIATAN PAMERAN TANAMAN HIAS DAN TANAMAN BUAH BERKUALITAS



Dalam upaya meraih peluang pasar  untuk mengembangkan bisnis di bidang tanaman hias serta tanaman buah yang masih sangat terbuka maka diperlukan upaya dan strategi  yang harus dilakukan untuk dapat meraih peluang pasar tersebut yang  diantaranya adalah dengan melaksanakan pameran tanaman hias dan tanaman buah berkualitas.  Oleh karena itu UPT Sub Terminal Agribisnis, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman menyelenggarakan kegiatan tersebut  di halaman Dinas Pertanian, Perikanan  dan Kehutanan Kabupaten Sleman Jl. Rajimin, Sucen, Triharjo, Sleman pada  tanggal 7 – 13 Juli 2011 Hasil dari kegiatan pameran yang diselenggarakan selama 7 hari cukup memuaskan dan seperti target yang diharapkan.


Kegiatan pameran tanaman hias dan tanaman buah berkualitas yang diselenggarakan tanggal 7 – 13 Juli 2011 di halaman Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman telah selesai diselenggarakan. Nilai transaksi yang terjadi sampai dengan tanggal 12 Juli 2011 adalah sebesar Rp 37.255.000,-. Walaupun nilai transaksi tidak begitu besar, namun kegitan ini sangat  bermanfaat bagi para pelaku dan pecinta tanaman hias dan tanaman buah untuk dapat memperlancar proses pemasaran sekaligus menggali kreatifitas dalam pengembangan tanaman hias dan tanaman buah khususnya di Kabupaten Sleman.


Koordinasi Forum Komunikasi atau saresehan Persatuan Puring Indonesia diselenggarakan pada tanggal 8 Juli 2011 yang diikuti oleh pengurus serta anggota PPI. Dalam penyelenggaraan tersebut dibahas mengenai arah keberlanjutan pengembangan serta pemasaran tanaman puring. Untuk Sarasehan budidaya tanaman anggrek diselenggarakan pada tanggal  9 Juli 2011 dengan peserta sebanyak 50 orang yang merupakan perwakilan dari ibu-ibu PKK se Kabupaten Sleman dengan pembicara ibu Sri dari TITI ORCHID. Tujuan dari kegiaan ini adalah untuk dapat memotivasi serta menggali kreatifitas dari ibu-ibu PKK se Kabupaten Sleman untuk dapat mengembangkan tanaman hias khususnya anggrek sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan nilai tambah dalam rangka peningkatkan pendapatan masyarakat.
Kontes puring dengan kualifikasi kurang dari 60 cm  dan parade puring diselenggarakan pada tanggal 10 Juli 2011. Kontes puring diikuti sebanyak 31 kontestan dan parade puring diikuti oleh 19 kontestan. Peserta tidak hanya  berasal dari Sleman dan sekitarnya namun juga berasal dari luar DIY seperti  Muntilan, Magelang dan Bogor, Jawa Barat. Tim Juri pada kesempatan kali ini berasal dari profesional dan akademisi seperti Bapak Gandung, juara I : puring nomor 14 pemilik Slamet Bawono S, ST dari Wirokraman, Sidokarto, Godean dengan nilai 1030,  juara II : puring nomor 2 pemilik Beja Wiryanto dari Kaliurang, Hargobinangun, Pakem dengan nilai 1025 dan juara III : puring nomor 20 pemilik Agus Sayono dari Karakan, Sidomoyo, Godean dengan nilai 1010.
Sarasehan Tanaman Hias untuk siswa SMA dan SMK di selenggarakan pada tanggal 12 Juli 2011 diikuti oleh 50 peserta perwakilan dari 10  SMA dan  SMK se Kabupaten Sleman. Tujuan dari penyelnggaraan ini adalah untuk dapat meningkatkan jiwa kewirausahaan generasi muda melalui agribisnis tanaman hias dan tanaman buah serta untuk dapat memotivasi dan menggali kreativitas generasi muda dalam pengembangan tanaman hias dan tanaman buah. Pembicara pada kesempatan kali ini berasal dari profesinal dan pegusaha  diantaranya Rini Yulaini, Drs. R. Agus Kholiq dan Sudihartono. Acara dipandu oleh Ir. Restu Sawitri dari Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan kabupaten Sleman.
Kegiatan ini ditutup oleh  Bapak Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman dengan sangat meriah.(liem)
 sumber : http://pertahanan.slemankab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=412:kegiatan-pameran-tanaman-hias-dan-tanaman-buah-berkualitas&catid=79:berita&Itemid=135

Kamis, 18 Agustus 2011

Peringatan Hari Pers Nasional, Wabup Wonosobo Tanam Puring di Bukit Wartawan

WONOSOBO - Hari pers nasional yang jatuh setiap tanggal 9 Februari diperingati dengan tasyakuran sederhana namun khidmat oleh para insan pers yang bekerja di wilayah Wonosobo. Acara selamatan digelar di area wisata Telaga Menjer, Garung, Rabu lalu (9/2). Hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Wonosobo, DRa Hj. Maya Rosida MM, Sekda Drs Eko Sutrisno Wibowo MM, serta Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan Kabag Humas Setda.

Ketua PWI Jateng 5, Sudarman mengungkapkan bahwa peringatan Hut PWI yang bertepatan dengan Hari Pers Nasional tahun 2011 ini akan diisi dengan kegiatan menanam. Hal ini dilakukan sebagai wujud dukungan dari insan pers kepada program yang tengah digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo, yaitu menanam. Disamping itu, kegiatan menanam dan memupuk ini juga merupakan tindak lanjut dari wartawan menanam pada Hari Pers Nasional pada tahun 2008 lalu. menurut Sudarman, sebagian besar tanaman yang ditanam tiga tahu lalu tersebut masih hidup. Oleh karena itu tahun ini para wartawan akan mengadakan pemupukan tanaman, serta menambah tanaman dengan jenis cemara dan bunga-bungaan. Diharapkan, dengan inisiatif ini, akan mampu memotivasi masyarakat untuk giat menanam.

Sementara itu, wakil Bupati Wonosobo, Hj. Maya Rosida MM menyambut positif atas inisiatif insan pers Wonosobo tersebut. menurut Maya, dengan adanya kesadaran dari berabagai kalangan, termasuk pers, program yang tengah dijadikan fokus oleh Pemerintah akan lebih cepat terwujud. Lebih lanjut, Wabup juga menyoroti peran pers di Wonosobo yang dinilainya telah berkontribusi positif terhadap terjaganya situasi dan kondisi keamanan yang sampai saat ini tetap stabil dan kondusif.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati juga berkesempatan melakukan penanaman bibit tanaman hias jenis puring. Diharapkannya, semakin banyak tanaman bunga di kawasan Telaga menjer ini dapat menarik wisatawan untuk datang ke telaga yang juga menjadi sumber air bagi PLTAa Garung itu. keindahan telaga menjer akan lebih mempesona dengan aneka bunga di sekitarnya, harap Wabup.  **kontributorHmsWonosobo
Sumber www.jatengprov.go.id

Puring di Kebun Binatang Gembira Loka

Dengan mengendarai sepeda motor kami meluncur ke Kebun Binatang Gembira Loka pada hari Rabu, 17 Agustus 2011 mengantar Alma putri kami mengikuti lomba melukis anak-anak yang diselenggarakan oleh Radio Sasando FM. Jadual acara mundur dari yang telah ditetapkan, seharusnya jam 09.00 sudah dimulai namun molor hingga pkl. 10.00.

Belum selesai mewarnai Alma sudah mulai jenuh dan mulai mengajak minta keliling Kebun Binatang. Akhirnya tugas dia kumpulkan ke Juri tanpa diselesaikan lalu langsung bermain.  Selesai bermain ayunan dan perosotan, kami berkelilimg menikmati suasana yang ada.

Ada yang menarik perhatian saya, yaitu banyaknya tanaman puring yang digunakan oleh pihak Gembira Loka sebagai tanaman lansekap. Puring lokal biasa yang mereka gunakan seperti Puring Bali, Puring Golok, Puring Sakura dan Puring Petra serta Puring Gelatik ternyata sudah cukup memperindah taman, apalagi bila dengan puring yang corak warna dan daun yang lebih menarik.
Salah satu sudut di Kebun Binatang Gembira Loka yang menggunakan tanaman Puring sebagai Penghias Taman atau lansekap
Hal ini memantapkan hati saya bahwa Puring memiliki Prospek yang cukup baik kedepannya, baik sebagai tanaman lansekap atau koleksi.

Minggu, 14 Agustus 2011

Puring Prasasti GP

Tanda Mata

Entah apa makna dibalik semua ini, satu hari itu, saya mendapat kemurahan hati dari sahabat-sahabat tanaman hias. Pagi hari dari Mas Ahmadi saya mendapat kemurahan hati sebuah Puring Red Ruby GP, lalu Mas Rochmat berupa Puring Laurensia (Jack E Craig), Puring Sejuta Pesona dan Puring Piranha  (Breeder Mulyadi). Kemudian sore harinya ketika saya bersama Mas Ahmadi berkunjung kekediaman Bp. Gandung Paryono  saya mendapat beberapa Puring dari beliau.

Dan sungguh suatu anugerah indah dari Allah Pecipta Segala Tanaman ketika saya mendapatkan pemberian silangan yang masih orisinil dari seorang Maestro Puring Bp. Gandung Paryono. Yang membahagiakan serta membanggakan hati adalah karena silangan tersebut  orisinil biji bukan cangkokan atau okulasi yang artinya hanya saya yang memiliki varian tersebut karena sama sekali belum diperbanyak.

Sebagai penanda saya memberi puring ini nama Prasasti GP, untuk mengingatkan saya akan keramah tamahan dan kemurahan hati beliau, karena selain puring tersebut saya juga mendapat tanda mata lain berupa Puring Diana dan Puring Rembulan.



Memang bukan termasuk jenis Puring yang berdaun lebar, namun tetap memiliki arti tersendiri bagi saya karena terkandung suatu history yang tidak semua orang atau setiap saat saya akan mengalaminya.

Sabtu, 13 Agustus 2011

Puring Magenta

Merupakan puring silangan pertama dari Gandung Paryono yang ditemukan secara tidak sengaja berupa tukulan (tumbuh alami) yang dirawat hingga besar dan ternyata memiliki penampilan yang sangat menawan. Itulah awal mula beliau mulai menyilangkan puring. Magenta memiliki karakter daun yang tebal,  daun tua berwarna coklat kehitam-hitaman dengan dironai totol atau bercak berwarna merah kecoklatan, bentuk daun arrow.

Jumat, 12 Agustus 2011

Gandung Paryono

Siang tadi kawan Ahmadi datang kerumah, janjian mau berkunjung ke kediaman Bp. Gandung Paryono Sang Maestro Puring. Dengan berboncengan sepada motor kami berangkat. Tiba dikediaman ternyata sepi...beliau sedang dikebun kata orang rumah. Kamipun menuju ke kebun "Melati Aji" yang letaknya tak jauh dari rumahnya. Beliau sedang menata kebun rupanya, adanya banyak bakalan bonsai yang dibudidaya oleh beliau.

Setelah bersalaman kami ngobrol ngalor ngidul seputar tanaman hias dan puring tentu saja di gubuk yang tampak asri. Selain pecinta puring beliau ternyata juga pecinta bonsai dan tanaman langka (menurut saya). banyak bonsai yang sudah dikoleksi olehnya dan bagus-bagus.

Setelah agak sore kami diajak mampir kerumahnya. Beberapa tanaman sikas besar dan kecil tertata rapi, juga dion dan enche. Saya sempat mengambil gambar taman dirumahnya, sayangnya tidak mengambil gambar puring. Masih sungkan, maklum orang jawa.






Sikas,Dion,Enche, bromelia, dracaceana,bakalan bonsai juga puring serta tanaman lainnya ternyata juga dibudidaya oleh beliau, sungguh seorang pecinta tanaman hias sejati. Bagi yang berminat untuk membeli juga bisa koq datang kerumahnya di Medari Cilik, kecuali puring yang sudah dibudidayakan oleh mitra kerjanya di Muntilan.

Gak kerasa waktu dah pkl 17.00 lebih, kami putuskan untuk pamit dahulu dengan harapan bertemu lagi lain waktu. Senang bisa mendapat wawasan dari beliau dan yang lebih menyenangkan lagi adalah ketika saya diberi tanda mata berupa puring yang orisinil dari biji masih setinggi 60 cm dan belum diberi nama serta Puring Diana, Puring Rembulan serta tanaman  Bromelia. Terima kasih lho Bp. Gandung atas segala kebaikannya. Semoga menjadi barokah bagi kita semua...amin.

Kamis, 11 Agustus 2011

Puring


Puring Di Pulau Dewata, Sisi Lain Tentang Puring
Setelah sahur, iseng saya berselancar didunia maya menjelajah lebih jauh tentang puring, siapa tau saya akan mendapatkan sesuatu yang berbeda yang kontennya tidak hanya nuansa obral jualan puring. Setelah menelusuri halaman demi halaman satu persatu akhirnya ketemu juga dengan yang saya maksud. Saya menemukan satu artikel dengan judul "Cuci Mata. Menikmati Sumringah Warna-Warni Di Taman-Taman Di Pulau Bali" yang diposting oleh Ni Made Sri Andani pada web-nya www.nimadesriandani.wordpress.com, berikut ini adalah tentang ulasannya:

Bagi sebagian penggemar tanaman puring, tentu setuju dengan sebutan bahwa Bali adalah pulau puring. Bagaimana tidak, kearah manapun mata memandang tanaman berdaun indah ini tampak sumringah menghiasi taman taman kota, hotel, restaurant, taman tepi jalan, tempat tempat suci, tempat pariwisata, kantor pemerintahan  hingga ke halaman rumah rumah penduduk. Sedemikian banyaknya jenis tanaman puring yang menghias taman-taman di Bali, sehingga rugi rasanya jika tidak sempat mengabadikannya dengan kamera.
Tanaman Puring (Codiaeum variegatum) bagi masyarakat pedesaan di Bali adalah salah satu tanaman “Pelawa” yang memang banyak digunakan untuk keperluan upacara adat misalnya menghias penjor, pelengkungan, sebagai alas kwangen, alas nasi jotan  dan sebagainya, selain dimanfaatkan untuk menghias halaman dan taman. Termasuk ke dalam kelompok Pelawa ini adalah semua jenis daun tanaman yang memiliki bentuk maupun warna yang indah, misalnya daun andong, daun suji dsb selain daun puring itu sendiri.
Puring membutuhkan cahaya matahari yang banyak untuk mengoptimalkan kecerahan warna daunnya. Sehingga penanaman di area yang terpapar matahari penuh akan sangat menguntungkan bagi puring. Ada berbagai jenis puring yang mudah kita temukan, diantaranya ada yang berdaun lebar, oval, panjang menjari, keriting, seperti mata panah, dan sebagainya. Demikian juga warnanya sangat variatif dari hijau muda, hijau tua, kuning, jingga, merah hingga ungu. Sapuan warnanya ada yang garis, bintik, membaur  ataupun bergradasi. Namun apapun kombinasinya, selalu terlihat cantik dan menarik. Puring bisa dibiakkan melalui cangkok.


Berusaha Lebih Lama

Ada yang menarik dari kata-kata yang dinyatakan oleh ilmuwan terkenal Albeirt Einstein tersebut. Ia menyadari sungguh bahwa ia bukanlah pintar, namun hanya berusaha lebih lama lagi. Kata-kata tersebut menggugah kesadaran saya. Betul, seandainya saya berusaha lebih lama lagi dalam usaha apapun, niscaya akan juga menampakan hasil.


Dari beberapa usaha yang telah saya rintis tidak ada yang saya upayakan untuk bertahan lebih lama. Hanya tersisa tanaman, itupun hanya beberapa jenis puring, phylo dan anthurium, tidak terlalu banyak. Namun kini saya tergugah oleh pernyataan tersebut "untuk berusaha lebih lama lagi".

Saya berharap bisa konsisten dalam hal budidaya puring (croton), karena memang sejak lama saya suka terhadap tanaman tersebut, dan mulai menekuni secara serius. Perlahan, satu persatu mulai menata dan menambah koleksi pribadi serta kembali menyilangkan dengan indukdari yang sudah ada.

Sejuta Puring Indonesia

Kapan ya kira-kira ada pencanangan dari Pemerintah melalui Dinas terkait untuk membuat Program  Sejuta Puring Indonesia. Atau mungkin dari para pemerhati puring itu sendiri? Hallo Komunitas Puring Indonesia dan Persatuan Puring Indonesia!

Seandainya dari para pecinta ataupun petani puring mau berbagi satu atau dua  puring lalu beramai-ramai ditanam disepanjang jalan jalur utama secara serempak di Indonesia....????? Asyik kale ya?

Bp. Lurah Bejo ( Kaliurang ) sudah mengawali hal tersebut diatas dengan menanam puring disepanjang tepi jalan masuk wilayah wisata Kaliurang. Saya pribadi walau cuma skup kecil (tingkat RT) tapi sudah melakukan penanaman puring bersama Karang Taruna BPJ. Kalau hal ini dilakukan lebih banyak personil lagi...

Mari beramai-ramai  para pecinta puring untuk mencanangkan gerakan Sejuta Puring Indonesia.
Setuju !!!!

Selasa, 09 Agustus 2011

Puring Terbaru

Cepatnya perkembangan perpuringan yang dilakukan oleh para breeder baik yang sudah punya nama maupun yang amatiran seperti saya misalnya, menjadikan semakin ramainya khasanah puring di Indonesia. Sudah banyak silangan-silangan baru yang dimunculkan namun belum mencuat kepermukaanpun tidak kalah jumlahnya, bahkan mungkin lebih banyak dari yang sudah di orbitkan, baik dari indukan "puring berkelas" ataupun yang berasal dari indukan yang seadanya.

Sayangnya perkembangan ini tidak ada yang mewadahi padahal ini adalah merupakan aset yang luar biasa yang bila di akomodir dengan baik akan menjadi aset negara. Mungkin saja suatu ketika dunia akan melirik Indonesia hanya karena perkembangan puringnya yang begitu bervariasi.

Saat ini memang belum seluruhnya tampil kepermukaan, tapi suatu ketika akan muncul entah serentak ataupun "one by one" dengan varian yang sangat banyak bahkan bisa jadi mirip satu dengan yang lainnya atau bahkan sangat unik sekali.. Positipnya adalah bila semakin banyak muncul varian puring yang baru maka Indonesia juga akan semakin indah. Bayangkan saja bila sepanjang tepi jalan ditanami puring yang warna warni. Dua atau tiga tahun kedepan hal ini mungkin saja terjadi....Indonesia Sejuta Puring


Senin, 08 Agustus 2011

Puring Lawas

Puring Lawas


Atau puring Jadul demikian para penggemar puring sering menyebutnya, untuk jenis puring yang telah relatif lama beredar di Indonesia. Saya katakan relatif karena belum tentu lawas bagi sesorang yang belum pernah mengkoleksinya. Apakah pamornya juga turun? Banyak kasus terjadi pada para hobiis bahwa produk lama terkadang justru menjadi incaran karena kelangkaannya. Mungkin saja hal ini juga terjadi pada puring,  kita tak pernah tau akan hari esok.

Ada banyak ragam untuk puring-puring lawas dan jumlahnya mencapai ratusan, misal saja Abdul Kadir, ia menyebutkan 260 jenis puring pada bukunya yang berjudul "Puring 260 Jenis".
Jadi bisa saja puring lawas menjadi sebuah puring yang baru bagi seseorang karena dia belun pernah memiliki sebelumnya. Lawas bukan berarti tidak lagi menawan....

Secara kontinue saya akan coba mengupload jenis-jenis puring lawas tersebut agar bisa menjadi penambah wawasan bagi para penggemar puring, yang masih baru terutama. Bisa saja saya salah atau kurang dalam penamaannya mohon dimaklumkan saja karena keterbatasan pengetahuan saya yang masih
belajar.

Untuk katalog lainnya:

Sabtu, 06 Agustus 2011

Puring Diana

Puring Diana


Ada keinginan dari saya pribadi, entah kapan, suatu ketika bila bertemu dengan beliau Gandung P dengan waktu yang cukup, mengulas sedikit banyak mengenai asal muasal silangan-silangan beliau. Selama ini kita hanya tahu namanya saja tanpa tahu history dari varian puring itu sendiri. 


Kembali kepada topik tulisan, Puring Diana merupakan hasil silangan Maestro Puring dari Yogyakarta, Bp. Gandung Paryono yang cukup spetakuler, karena memiliki spesifikasi yang sangat menawan seperti yang didambakan oleh para hobbies maupun para Pemerhati Puring. Diskripsi yang diharapkan oleh para pemerhati puring ada pada puring Diana ini antara lain adalah berdaun tebal, kaku, lebarwarna bagus dan tangkai pendek, sehingga  tampak roset dan kompak. Gambar foto dibawah ini saya unduh dari Puring Lovers Group yang diupload bila tidak salah ingat oleh rekan Ipeng Ni

 Bentuk daun Puring Diana seperti oscar dengan perpaduan antara tebaran warna pink dan merah





puring kipas dewa


Puring kipas dewa termasuk puring yang cukup langka keberadaannya, serta lamban pertumbuhannya, Bila dipandang secara sekilas kenampakannya  seperti puring monalisa, perbedaannya pada dimensi daun dimana puring monalisa lebih sedikit memanjang dengan ujung daun lebih lancip, sedangkan puring kipas dewa lebar dan panjang daunnya hampir seimbang dengan ujung daun lebih membulat. Warna pada puring monalisa bila sudah tua cenderung agak hitam kebiruan disertai kuning kemerah-merahanan, sedangkan pada puring kipas dewa tetap hijau dan kuning. Ciri Khas pada Kipas Dewa sepengetahuan saya ada pada urat daunnya yang menonjol sehingga terkesan keras. Berikut ini beberapa gambar puring kipas dewa yang saya unduh dari Puring Lovers, semoga bisa dijadikan acuan bagi para pemerhati puring agar tidak salah dalam membeli atau memilihnya.





Foto di unduh dari grup Puring Lover

Kamis, 04 Agustus 2011

Daun Puring

Bentuk Daun Tanaman Hias dan Puring
Bagi rekan-rekan Pemerhati Puring berikut ini adalah tentang pendiskripsian bentuk daun berdasarkan pada tata botani yang berlaku :
Dalam botani , bentuk daun  yang ditandai dengan istilah-istilah berikut ( bahasa Latin botanii istilah dalam kurung):

Dalam botani , bentuk daun  yang ditandai dengan istilah-istilah berikut ( bahasa Latin botanii istilah dalam kurung):
§  Acicular (acicularis): Ramping dan menunjuk, seperti jarum
§  Acuminate (acuminata): meruncing ke titik yang panjang
§  Akut: menunjuk, memiliki puncak yang tajam pendek miring kurang dari 90 °
§  Aristate (aristata): Mengakhiri dalam satu titik, kaku seperti bulu
§  Bipinnate (bipinnata): Setiap leaflet juga menyirip

§  Compound: Tidak sederhana, daun dipecah menjadi selebaran terpisah, dan blade daun tidak kontinyu
§  Berbentuk hati (Cordata): Hati-berbentuk, batang menempel pada sumbing
§  Cuneate (cuneata): Segitiga, batang menempel ke titik
§  Deltoideus (deltoidea) atau deltate: Segitiga, batang menempel ke sisi
§  Digitate (digitata): Terbagi menjadi jari-seperti lobus
§  Elliptic (elliptica): Oval, dengan titik pendek atau tidak ada
§  Berbentuk sabit (falcata): berbentuk sabit
§  Filiform (filiformis): benang atau filamen berbentuk
§  Flabellate (flabellata): Semi-melingkar, atau seperti kipas
§  Hastate, tombak berbentuk (hastata): runcing, dengan barbs, berbentuk seperti ujung tombak, dengan
   pembakaran lobus menunjuk di dasar
§  Laciniate: Sangat sangat lobed, lobus yang sangat ditarik keluar, sering membuat daun terlihat agak seperti
   cabang
§  Laminar: Flat (seperti kebanyakan daun)
§  Lance berbentuk, lanset (lanceolata): panjang, luas di tengah
§  Linear (linearis): panjang dan sangat sempit
§  Lobed (lobata): Dengan beberapa poin
§  Mucronate: berakhir tiba-tiba pada titik yang tajam 
§  Obcordate (obcordata): Hati-berbentuk, batang menempel ke titik meruncing
§  Oblanceolate (oblanceolata): Top luas daripada bagian bawah
§  Oblong (oblongus): Memiliki bentuk memanjang dengan sedikit sisi paralel
§  Obovate (obovata): Air Mata berbentuk, batang menempel ke titik meruncing
§  Tumpul (obtusus): Dengan ujung tumpul
§  Bundar (orbicularis): Edaran
§  Ovate (ovata): Oval, berbentuk telur, dengan titik lonjong
§  Palmate (palmata): terdiri dari selebaran [2] atau lobus [3] memancar dari pangkal daun.
§  Pedate (pedata): Palmate, dengan lobus sumbing
§  Peltate (peltata): bulat, batang bawah
§  Perfoliate (Perfoliata): Stem melalui daun
§  Menyirip (pinnata): Dua baris selebaran
§  aneh-menyirip, imparipinnate: menyirip dengan selebaran terminal
§  paripinnate, bahkan-menyirip: menyirip kurang selebaran terminal
§  pinnatifid dan pinnatipartite: daun menyirip dengan lobus yang tidak terpisah, yang tersisa cukup terhubung
   satu sama lain bahwa mereka tidak selebaran terpisah.
§  bipinnate, dua kali menyirip: selebaran itu sendiri pinnately-senyawa
§  tripinnate, tiga kali menyirip: selebaran itu sendiri bipinnate
§  tetrapinnate: selebaran itu sendiri tripinnate.
§  Pinnatisect (pinnatifida): Potong, tetapi tidak untuk pelepah (itu akan menyirip kemudian)
§  Pedas: memiliki keras, poin tajam.
§  Reniform (reniformis): Ginjal berbentuk
§  Rhomboid (rhomboidalis): Berlian berbentuk
§  Putaran (rotundifolia): Edaran
§  Sagittate (sagittata): Arrowhead berbentuk
§  Sederhana: pisau daun di satu bagian terus menerus, tidak dibagi ke dalam selebaran, bukan senyawa
§  Tombak berbentuk: lihat Hastate.
§  Spatulate, spathulate (spathulata): Sendok berbentuk
§  Subulate (subulata): berbentuk lonjong dengan titik
§  Subobtuse (subobtusa): agak tumpul, tidak tajam tumpul atau
§  Pedang-berbentuk (ensiformis): panjang, tipis, menunjuk
§  Mempunyai tiga daun (atau trifoliolate), Ternate (trifoliata): Terbagi menjadi tiga leaflet
§  Tripinnate (tripinnata): pinnately senyawa di mana masing-masing helai sendiri bipinnate
§  Truncate (truncata): Dengan akhir dari kuadrat
§  Unifoliate (unifoliata): dengan daun tunggal