Selasa 3 Agustus 2011 kemarin Mas Warsito dari Pandansaren berkunjung ke rumah, silahturahmi, katanya. Ia adalah penyilang Puring VOC dan Puring Jarum yang pernah terkenal di masanya. Pertemuan tersebut tidak berlangsung lama, karena ada hal lain yang harus ia kerjakan. Saya sempat menanyakan padanya, apa saja silangannya yang telah menembus dipasaran? Ia menjawab hanya dua tersebut diatas. Lalu apakah hingga saat ini masih menyilangkan? Pasca erupsi Merapi ini sudah tidak lagi katanya. Bahkan beberapa silangannya yang memiliki warna putih sebagian sudah punah.
Sama halnya dengan yang saya alami, koleksi kami banyak yang tidak terawat lagi sehingga beberapa diantaranya mengalami gugur daun atau rontok bahkan mati setelah pasca hujan ini. Memang sangat disayangkan. Dibutuhkan suatu sikap yang konsisten pada komitmen pribadi untuk bisa berkembang melebihi dari lainnya, bukan sekedar ikut-ikutan belaka atau alon-alon waton kelakon. Saya berharap pada diri pribadi, semoga saya bisa konsisten terhadap puring.
Bersyukur saya kemarin bertemu dengan para pecinta puring yang masih konsisten, sehingga memacu semangat untuk mengembangkan tanaman puring ini. Didasari dengan rasa senang terhadap tanaman yang satu ini tentu saja.
Sayapun berharap dengan bergabung dalam suatu wadah organisasi seperti Persatuan Puring Indonesia dapat membawa suatu nuansa dan wawasan yang berbeda serta menguatkan niat untuk konsisten pada tujuan, yaitu menjadikan puring sebagai trade mark tanaman hias di Indonesia ini. Semoga!!!
Tidak ada komentar :
Posting Komentar