Berbicara tentang mahal tentu saja akan berkaitan dengan nilai harga jual suatu barang yang tinggi. ada berbagai faktor yang mempengaruhi sebuah barang menjadi mahal nilai jualnya, demikian pula dengan tanaman puring( croton) ini. Faktor utama yang sangat mempengaruhi tentu saja adalah eksklusifitas:
Eksklusifitas tanaman puring bisa disebabkan oleh bermacam-macam sebab antara lain:
a. Karena sangat menarik baik dari segi penampilan, karakter daun maupun corak warnanya.
b. Langka dan bagus atau diminati pasar, Bisa saja keberadaan tanaman puring / croton tersebut langka
karena hybrid baru ataupun puring keluaran lama yang
memang tidak dibudidaya secara masal, namun kelangkaan itu sendiri bukan
menjadi jaminan. Kelangkaan tidak akan memberi nilai jual yang tinggi
bila tidak diminati pasar.
c. Kualitas dan tinggi atau besarnya tanaman. Penampilan tanaman itu sendiri juga mempengaruhi nilai jualnya, demikian pula dengan tinggi atau besarnya tanaman itu sendiri.
Kriteria mahal itu sendiripun bisa jadi berbeda antara pecinta satu dengan lainnya. Bisa saja harga 500.000 dikatakan sangat murah bagi seseorang namun mahal bagi pecinta puring lainnya.
Masih teringat dalam benak saya ketika dulu beberapa puring memiliki nilai jual yang tinggi seperti Angel Wing (Vinola), Banglor, Kipas Dewa dan sebagainya. Vinola sendiri kemudian menjadi sangat murah hanya 5.000 rupiah per polybag antar petani pada tahun 2011 dengan tinggi 1jengkal lalu naik kembali menjadi 15.000 hingga saat ini pada kisaran 50.000-75.000 di Yogyakarta khususnya.
Lalu bagaimana dengan kondisi saat ini dimana varian tanaman puring telah mencapai ribuan, dengan berbagai corak dan karakternya? Para konsumen harus benar-benar jeli dalam membeli puring yang kira-kira hendak "di perdagangkan kembali".
KOLEKSI PRIBADI
Pages
Senin, 12 Oktober 2015
Sabtu, 29 Agustus 2015
Sutarman Namratus
Pada halaman 3 koran Minggu Pagi NO 15 TH 68 MINGGU II JULI 2015 termuat berita dengan huruf yang dicetak tebal dan cukup besar dengan judul "Berkreasi dengan Puring" beserta foto Sutarman, sahabat kami yang terpampang cukup jelas.
Bagi Sutarman, puring memang bukan sekedar tanaman hias namun merupakan sumber penghasilan. Beliau telah menghasilkan ratusan bahkan ribuan silangan puring namun sebagian besar punah saat terjadi letusan G. Merapi pada tahun 2010 lalu.
Sangat mengasyikan berdiskusi dengannya mengenai puring saat ini yang memunculkan ide-ide kreatif, baik tentang kemungkinan-kemungkinan warna maupun bentuk daun puring. Bahkan beliau yang dahulunya fanatik dengan daun lebar dan tebal kini sudah tidak lagi, karena keinginannya untuk berkreasi kemungkinan-kemungkinan dapat "menciptakan" bentuk-bentuk yang menarik.
Sebagai anggota Setara Croton Community, Sutarman cukup aktif menyilangkan koleksi puring yang dimilikinya. Beberapa diantaranya adalah Red Kriwil dan Govardan.
Bagi Sutarman, puring memang bukan sekedar tanaman hias namun merupakan sumber penghasilan. Beliau telah menghasilkan ratusan bahkan ribuan silangan puring namun sebagian besar punah saat terjadi letusan G. Merapi pada tahun 2010 lalu.
Sangat mengasyikan berdiskusi dengannya mengenai puring saat ini yang memunculkan ide-ide kreatif, baik tentang kemungkinan-kemungkinan warna maupun bentuk daun puring. Bahkan beliau yang dahulunya fanatik dengan daun lebar dan tebal kini sudah tidak lagi, karena keinginannya untuk berkreasi kemungkinan-kemungkinan dapat "menciptakan" bentuk-bentuk yang menarik.
Sebagai anggota Setara Croton Community, Sutarman cukup aktif menyilangkan koleksi puring yang dimilikinya. Beberapa diantaranya adalah Red Kriwil dan Govardan.
Jumat, 21 Agustus 2015
Senin, 27 April 2015
Puring Pandora-KA
Dalam mitologi Yunani, Pandora (bahasa Yunani: Πανδώρα) adalah perempuan pertama yang diciptakan.
Setelah diciptakan, Pandora dinikahkan dengan Epimetheus, saudara Prometheus. Pada hari pernikahan mereka, Zeus memberi hadiah berupa sebuah kotak yang indah. Pandora diperingatkan Prometheus untuk tidak membuka kotak tersebut.
Suatu hari, Pandora sangat penasaran dan kemudian membuka kotak tersebut. Setelah dibuka, dari kotak itu keluar berbagai macam keburukan (kejahatan, penyakit, penderitaan). Semua keburukan itu menyebar ke seluruh dunia dan menjangkiti umat manusia. Pandora kemudian melihat ke dalam kotak dan menyadari masih ada satu hal yang tersisa di sana: harapan.
Puring Pandora sekilas menyerupai Fancy Arrow, merupakan anakan dari Magenta GP. Corak warna menyerupai Magenta berbentuk semi trident atau trisula namun ada perbedaan dalam ukuran lebar dan panjang daun. Juga pada tangkai daunnya (petiole) yang lebih pendek dari induknya.
Sehingga memberi penampakan lebih rapat.
Setelah diciptakan, Pandora dinikahkan dengan Epimetheus, saudara Prometheus. Pada hari pernikahan mereka, Zeus memberi hadiah berupa sebuah kotak yang indah. Pandora diperingatkan Prometheus untuk tidak membuka kotak tersebut.
Suatu hari, Pandora sangat penasaran dan kemudian membuka kotak tersebut. Setelah dibuka, dari kotak itu keluar berbagai macam keburukan (kejahatan, penyakit, penderitaan). Semua keburukan itu menyebar ke seluruh dunia dan menjangkiti umat manusia. Pandora kemudian melihat ke dalam kotak dan menyadari masih ada satu hal yang tersisa di sana: harapan.
Puring Pandora sekilas menyerupai Fancy Arrow, merupakan anakan dari Magenta GP. Corak warna menyerupai Magenta berbentuk semi trident atau trisula namun ada perbedaan dalam ukuran lebar dan panjang daun. Juga pada tangkai daunnya (petiole) yang lebih pendek dari induknya.
Sehingga memberi penampakan lebih rapat.
Puring Govardan by Sutarman Namratus
Puring Govardan merupakan silangan dari rekan SETARA CROTON COMMUNITY yaitu Bp. Sutarman Namratus yang berdomisili di Kaliurang.
Govardan sendiri berasal dari kata Govardhana (Sansekerta: गोवर्धन) adalah bukit panjang yang terletak di dekat kota Vrindavana, di distrik Mathura dari Uttar Pradesh, India. Bukit ini dianggap sakral khususnya dalam tradisi Waisnawa dalam agama Hindu.
Saya tertarik dengan puring ini selain karena ketebalannya adalah karena perpaduan warnanya yang indah dengan warna daun merah keunguan disertai bercak merah muda....
Govardan sendiri berasal dari kata Govardhana (Sansekerta: गोवर्धन) adalah bukit panjang yang terletak di dekat kota Vrindavana, di distrik Mathura dari Uttar Pradesh, India. Bukit ini dianggap sakral khususnya dalam tradisi Waisnawa dalam agama Hindu.
Saya tertarik dengan puring ini selain karena ketebalannya adalah karena perpaduan warnanya yang indah dengan warna daun merah keunguan disertai bercak merah muda....
Selasa, 21 April 2015
Komunitas Puring Yogya
Setelah lama puring tertidur kini mulai nampak menggeliat kembali diperbagai daerah di Indonesia, demikian pula di Yogyakarta khususnya Sleman yang merupakan gudang para penyilang dan petani puring. Diawali dengan terbentuknya beberapa komunitas puring di Indonesia seperti MCC87,KPK (Kediri), JSM (Jogja-Sleman-Magelang).Sementara Yogya juga terbentuk komunitas puring khususnya Sleman Utara. Bermula dari ide-ide beberapa kawan akhirnya terbentuklah SETARA CROTON COMMUNITY.
Walau masih baru namun cukup bisa unjuk gigi di kancah perpuringan Indonesia, terbukti saat Pameran dan Kontes Puring di MMTC 5 April lalu dimana kami kedatangan beberapa sahabat pecinta puring dari berbagai daerah seperti Bang Juned (Nanang Mulyana) dari Cilegon Banten, Bp. Teguh dari Purwokerto dsb.. Juga pada pertengahan April kemarin kami kedatangan tamu dari Bogor yang khusus mencari puring-puring silangan Yogya.
Beberapa penyilang yang tergabung dalam Komunitas Setara antara lain:
1. Bpk. Deniar Simamora
2. Bpk. Bejo
3. Eeng - Keboen ALMA (KA)
4. Nur Klepo (NC)
5. Murtolo (MT)
6. Sutarman Namratus
12. Catur Sampurno.
13. Dll.
Bianglala merupakan salah satu silangan Keboen Alma dengan bentuk daun dan warna seperti red dragon (merah cerah) namun meliuk seperti New Legend.
Walau masih baru namun cukup bisa unjuk gigi di kancah perpuringan Indonesia, terbukti saat Pameran dan Kontes Puring di MMTC 5 April lalu dimana kami kedatangan beberapa sahabat pecinta puring dari berbagai daerah seperti Bang Juned (Nanang Mulyana) dari Cilegon Banten, Bp. Teguh dari Purwokerto dsb.. Juga pada pertengahan April kemarin kami kedatangan tamu dari Bogor yang khusus mencari puring-puring silangan Yogya.
Beberapa penyilang yang tergabung dalam Komunitas Setara antara lain:
1. Bpk. Deniar Simamora
2. Bpk. Bejo
3. Eeng - Keboen ALMA (KA)
4. Nur Klepo (NC)
5. Murtolo (MT)
6. Sutarman Namratus
12. Catur Sampurno.
13. Dll.
Bianglala merupakan salah satu silangan Keboen Alma dengan bentuk daun dan warna seperti red dragon (merah cerah) namun meliuk seperti New Legend.
Jumat, 10 April 2015
Puring Flamingo KA
Puring ini termasuk silangan lawas Keboen Alma dan sudah sering di upload di grup puring lover pada awal-awal 2011. Merupakan persilangan Golden Wing x Pink Dalmation
Kamis, 09 April 2015
puring arrow fire
Merupakan puring lawas yang warnanya sangat menarik dengan bentukdaunnya yang oval runcing dan memanjang dengan warna kuning pada daun mudanya lalu berubah menjadi orange pada daun tua.
Puring Anjani KA
Satu induk dengan maximilian KA, bentukdaun seperti oscar dengan bercak kecil/lembut berwarna merah. Daun maksimal ungu ke merahan. Warna akan maksimal bila diletakan pada tempat yang teduh.
Senin, 06 April 2015
Pameran dan Kontes Puring MMTC Yogykarta 28 maret - 5 april 2015
PAMERAN
Tak terasa 10 hari sudah terlewati, banyak hal-hal yang kita dapati pada acara Pameran dan Kontes Puring yang diselenggarakan pada tanggal 28 maret- 5 april 2015 yang bertempat di Lapangan MMTC Jl.Mgelang Yogyakarta.
Tak terasa 10 hari sudah terlewati, banyak hal-hal yang kita dapati pada acara Pameran dan Kontes Puring yang diselenggarakan pada tanggal 28 maret- 5 april 2015 yang bertempat di Lapangan MMTC Jl.Mgelang Yogyakarta.
Namun
sangatlah di sayangkan karena minimnya publikasi menjadikan banyak
masyarakat yang tidak mengetahui akan adanya even tersebut. Pengunjung
yang datang tidak seperti yang diharapkan.
Stand Pameran Tanaman hias |
Stand Puring |
KONTES PURING
Ada beberapa kelas yang dilombakan pada kontes kali ini antara lain:
1.
Jumat, 27 Maret 2015
Puring Kura
Sejak awal tanaman ini memiliki tempat tersendiri di hati para pecintanya karena bentuk, corak dan karakter daunnya yang menawan.
Harga Puring
Setelah mengalami masa vakum yang cukup lama dikalangan pecintanya
puring kini menjadi SEMARAK kembali terutama sejak awal 2014 hingga
saat ini. Komunitas-komunitas Puring juga sudah mulai terbentuk seperti
JCC (Jakarta), MCC (Malang), Setara Croton Community (Sleman Utara) dll.
Puring kini sudah tidak dapat lagi dipandang sebelah mata, pamornya kian hari kian meningkat berbanding lurus dengan animo pecinta puring Walau cakupannya masih terbatas pada kalangan tertentu namun sudah memperlihatkan peningkatanan secara signifikan dan memang demikian yang kita harapkan karena bila peningkatan terjadi secara tiba-tiba mem"booming" dikhawatirkan akan menjadi seperti pegalaman lalu.
Contoh saja Puring MOA yang penyilangnya tidak pernah muncul ke permukaan untuk tinggi 75 cm sudah mencapai diatas satu juta karena bentuk dan karakter serta KELANGKAANnya memang layak untuk diberi harga jual yang tinggi.
Demikian juga dengan vinola harga mulai beranjak naik, pada awal 2011 yang semula harga 500-an untuk ukuran sejengkal (tingkat petani) beranjak naik menjadi 10.000 lalu 35.000 hingga 50.000.
Puring kini sudah tidak dapat lagi dipandang sebelah mata, pamornya kian hari kian meningkat berbanding lurus dengan animo pecinta puring Walau cakupannya masih terbatas pada kalangan tertentu namun sudah memperlihatkan peningkatanan secara signifikan dan memang demikian yang kita harapkan karena bila peningkatan terjadi secara tiba-tiba mem"booming" dikhawatirkan akan menjadi seperti pegalaman lalu.
Contoh saja Puring MOA yang penyilangnya tidak pernah muncul ke permukaan untuk tinggi 75 cm sudah mencapai diatas satu juta karena bentuk dan karakter serta KELANGKAANnya memang layak untuk diberi harga jual yang tinggi.
Demikian juga dengan vinola harga mulai beranjak naik, pada awal 2011 yang semula harga 500-an untuk ukuran sejengkal (tingkat petani) beranjak naik menjadi 10.000 lalu 35.000 hingga 50.000.
Jenis Tanaman Puring
Ada berbagai varian atau jenis tanaman Puring di Indonesia hingga ribuan varian. Beberapa pecinta puring sering mengistilahkan dengan berbagai jenis a.l:
1.Puring Lokal
Biasanya hanya digunakan sebagai pagar tanaman dan untuk batang sambungan (batang bawah/kakian/understock). Juga seringdi tanam pada area-area pemakaman
2.Puring Jadul atau puring lawas
Puring ini bisa saja berasal dari puring lokal yang naik daun, hybrid lama atau import.
3.Puring Hybrid Baru.
Puring yang dihasilkan atau yang dimunculkan oleh para pecinta puring pada era sekarang antara 2011-saat ini.
1.Puring Lokal
Biasanya hanya digunakan sebagai pagar tanaman dan untuk batang sambungan (batang bawah/kakian/understock). Juga seringdi tanam pada area-area pemakaman
2.Puring Jadul atau puring lawas
Puring ini bisa saja berasal dari puring lokal yang naik daun, hybrid lama atau import.
3.Puring Hybrid Baru.
Puring yang dihasilkan atau yang dimunculkan oleh para pecinta puring pada era sekarang antara 2011-saat ini.
Rabu, 18 Maret 2015
SETARA CROTON COMMUNITY
Berawal dari gagasan dan wacana beberapa rekan petani puring di wilayah Sleman Utara, maka pada minggu 15 maret 2015 rekan-rekan sepakat untuk berkumpul di kediaman saya untuk sharing tentang perpuringan khususnya wilayah Sleman Utara.
Tidak banyak yang kami ajak pada pertemuan pertama ini karena teman-teman menghendaki adanya suatu eksistensi dan konsistensi pada komunitas ini maka kami berininsiatif mengawalinya dari para pembudidayanya terlebih dahulu.
SETARA sendiri selain merupakan kependekan dari Sleman Utara juga bermakna tidak adanya perbedaan baik keatas maupun kebawah, pemula ataupun bukan pemula semuanya setara di dalam komunitas.
Selain mengupayakan pengembangan ekonomi kreatif budidaya tanaman puring, SETARA juga melakukukan pendataan tanaman puring khususnya yang dimiliki oleh anggota.
Pameran dan Kontes Puring yang diadakan pada tanggal28 maret - 5 April 2015 di MMTC Jl. Raya Yogya-Magelang adalah merupakan even keluar pertama kami.
Tidak banyak yang kami ajak pada pertemuan pertama ini karena teman-teman menghendaki adanya suatu eksistensi dan konsistensi pada komunitas ini maka kami berininsiatif mengawalinya dari para pembudidayanya terlebih dahulu.
SETARA sendiri selain merupakan kependekan dari Sleman Utara juga bermakna tidak adanya perbedaan baik keatas maupun kebawah, pemula ataupun bukan pemula semuanya setara di dalam komunitas.
Selain mengupayakan pengembangan ekonomi kreatif budidaya tanaman puring, SETARA juga melakukukan pendataan tanaman puring khususnya yang dimiliki oleh anggota.
Pameran dan Kontes Puring yang diadakan pada tanggal28 maret - 5 April 2015 di MMTC Jl. Raya Yogya-Magelang adalah merupakan even keluar pertama kami.
Tokoh Puring Cilegon Bang Juned dan Senior Mas Agus Ngancar saat berkunjung ke Stan SETARA Sabtu 28 februay 2015 |
Bersama bang Juned (Cilegon), Mas Yongky, Mas Nando dan Kang Teguh |
Diskusi? |
Alamat Sekretariat SETARA: Harjobinangun, Jl.Kaliurang Km 16,5 Yogyakarta |
Kamis, 26 Februari 2015
Puring Ganesha KA
Puring Ganesha Ka, satu indukan dengan iguana KA. Bentuk daun iregularis dimana daun yang satu selalu berbeda bentuknya dengan daun yang lain. Warna daun cerah dimana daun tua merah kehitaman dengan bercak kuning pada daum muda yang kemudian berubah menjadi merah muda. Sangat atraktif warnanya serta merupakan salah satu silangan favorit saya.....
Label:
HYBRID KEBOEN ALMA
Jakarta raya Croton Community (JCC)
Selamat kepada sahabat pecinta puring di Jakarta raya atas terbentuknya organisasi Jakarta raya Croton Community (JCC) yang telah dikukuhkan pada 26-Februari-2015. Semoga menjadikan kancah puring di Indonesia pada umumnya dan Puring di Jakarta raya pada khususnya menjadi semakin bergairah serta berkembang menjadi lebih baik. Harapan saya juga semoga di ikuti oleh daerah-daerah lainnya di seluruh Indonesia.
Pengukuhan Jakarta raya Croton Community(JCC)
1. Ketua : Amirrudin Pane
2. Wakil 1 : Dedi Andria
3. Wakil 2 : Zul Andy Decociptaprima
4. Bendahara : Ahmad Monarch
5. Dokumentasi : Fadiel Gazebo
6. Anggota : bang cunaa,Zimi Moelyana,nana,rahmad Rachmad Adi Purwanto,anita Anitza Sparrow,aris,fuad,jerry amal, Jidan Azah Tea,Juragan Puring, Muhi Hunterpuring, Kecenk Kapten Ubur-ubur, tamim, boim honda boim,
Aderesta, Dll.
Note:yang belum bergabung,silakan bergabung untuk wilayah se JABODETABEK
1. Ketua : Amirrudin Pane
2. Wakil 1 : Dedi Andria
3. Wakil 2 : Zul Andy Decociptaprima
4. Bendahara : Ahmad Monarch
5. Dokumentasi : Fadiel Gazebo
6. Anggota : bang cunaa,Zimi Moelyana,nana,rahmad Rachmad Adi Purwanto,anita Anitza Sparrow,aris,fuad,jerry amal, Jidan Azah Tea,Juragan Puring, Muhi Hunterpuring, Kecenk Kapten Ubur-ubur, tamim, boim honda boim,
Aderesta, Dll.
Note:yang belum bergabung,silakan bergabung untuk wilayah se JABODETABEK
Foto by JCC |
Sekertariat Jl. Waru no 9 rt serpong tangerang selatan
Jumat, 20 Februari 2015
Puring Hybrid Q6 (Kukuh Wibowo Putro)
Berikut ini adalah beberapa puring hybrid silangan saudara Kukuh Wibowo Putro( Q6 Malang)
1. AC/DC
2. Aquino
3.Gajahmada
4.Greenway
5.Gunsroses
6. Hammer
7.Jazz
8. King Kobra
9. Koes Plus
10.Kurusetra
11. Limp Bizkit
12. Libel
13. Metallica
14. Mike Jagger
15. Monster
16. Orion
1. AC/DC
2. Aquino
3.Gajahmada
4.Greenway
5.Gunsroses
6. Hammer
7.Jazz
8. King Kobra
9. Koes Plus
10.Kurusetra
11. Limp Bizkit
12. Libel
13. Metallica
14. Mike Jagger
15. Monster
16. Orion
17. Pinkpop
18. The Rock
untuk keterangan lebih lanjut silahkan hub penyilangnya Sdr.Kukuh di 085933126757
Minggu, 18 Januari 2015
Memperbanyak Puring
Puring sebagai tanaman hias kian hari kini semakin memiliki penggemar yang cukup luas karena dapat ditempatkan sebagai tanaman koleksi maupun lansekap. Animo masyarakat untuk membudidayakan tanaman inipun semakin menunjukan proges yang positip, apalagi puring termasuk tanaman yang mudah untuk dibudidayakan.
Perbanyakan tanaman puring tidak jauh bedanya seperti perbanyakan
tanaman berbatang keras pada umumnya sebagaimana tanaman buah. Bisa
dilakukan dengan stek, cangkok dan grafting dan biji.
Dari batang keras yang
dimiliki, metode stek dan cangkok menjadi yang paling mudah untuk dilakukan.
Selain punya waktu yang relatif singkat hasil perbanyakan juga 100 %
sama dengan indukan.
Tanaman hias seperti halnya puring memang bisa tumbuh dengan mengandalkan penyerubukan atau penyilangan baik disengaja maupun alami. Namun butuh waktu yang cukup lama dan juga biji yang dihasilkan tidak bisa stabil kadang bisa banyak bisa juga sedikit. Namun perbanyakan dari biji memiliki kelebihan sendiri yaitu hasil anakan dari biji punya kemungkinan besar tidak sama dengan indukan sehingga akan menghasilkan suatu varian yang baru.
Walau model penyerbukan normal membutuh waktu lebih lama, sekarang ini justru banyak diminati oleh petani dan juga penggemar puring.
Perbanyakan cara tercepat dan teraman adalah model
cangkok maupun stek.
Cara kerja stek maupun cangkok sebenarnya adalah menumbuhkan akar sebagai serapan nutrisi pada bagian yang diinginkan. Metode ini sama seperti halnya semua tanaman yang mempunyai batang keras atau berkayu .
Metode Stek
Metode stek merupakan cara yang paling
mudah untuk dilakukan sebab tidak perlu persiapan yang panjang selain itu alat yang
digunakan juga tidak terlalu rumit.
1. Siapkan peralatan yang terdiri dari gunting tanaman, pisau, plastik penutup, taliplastik, pot dan media tanam. 2. Siapkan media tanam dengan campuran pasir, dengan humus bambu. 3. Pilih batang puring yang sudah terlihat tua untuk dipotong. Cirinya cukup mudah perhatikan kulit bila sudah berwarna cokelat seperti kulit kayu berarti batang sudah siap di stek. 4. Potong dengan menggunakan gunting tanaman yang sudah dibersihkan. Hindari pengunaan pisau sebab batang punya struktur yang keras dan mengandung kayu. 5. Setelah terpisah jangan lupa untuk menutup luka di pohon indukan dengan fungisida. 6. Bila daun terlihat rimbun potong di bagian bawah dengan menyisakan sekitar 5-7 daun. Tujuannya untuk mengurangi penguapan yang harus di jaga selama proses stek. 7. Ikat sisa daun mengarah keatas lalu tutup dengan plastik untuk mengurangipenguapan. 8. Rendam potongan bawah dalam larutan perangsang akar /ZPT sekitar 15-20 menit. 9. Masukkan dalam media tanam potongan stek alu tutup dengan plastik. 10.Tempatkan ditempat teduh. Tanda berhasilnya proses stek bisa dilihat dari kondisi dauns elama satu hingga dua minggu. Bila terlihat tetap segar bahkan tumbuh tunas baru berarti stek berhasil dan tutup plastik bisa dilepas. Cara stek ini mempunyai kelebihan cepat dan mudah namun keberhasilan proses ini tidakselalu 100%. Jadi masih ada kemungkinan persen kemugkinan tidak berhasil. Untuk meminimalkan kegagalan usahakan saat melakukan pemotongan stek dipastikan pohon dalam keadaan sehat. Selain itu batang juga harus sudah tua supaya pertumbuhan akar bisa maksimal. Yang tak kalah penting adalah untuk menjaga kelembaban dengan menempatkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari. Cara Cangkok
Lebih aman adalah c ara kedua yaitu dengan cangkok. Cara
ini punya tingkat keberhasilan lebih besar daripada model stek sebab akar di
rangsang sebelum batang di potong. Namun beberapa nursery
menganggap cara ini jauh lebih merepotkan.
1. Pilih batang yang sudah tua dengan warna cokelat. Usahkanbatang yang dipilih lebih tua dari metode stek 2. Siapkan pisau tajam, plastik, media cangkok, dan tali plastik. 3. Kupas kulit batang sekitar 3-4 cm untuk tempat media tanam cangkok. 4. Masukkan media tanam yang terdiri dari humus daun dan bungkus dengan plastik 5. Lubangi plastik untuk memberikan sirkulasi udara 6. Siram media cangkok untuk menjaga kelembaban tanaman (dijaga agar tidak kering) 7. Bila akar sudah terlihat lepas media tanam dan potong batang. 8. Masukan dalam pot urutan sama dengan model stek. Metode cangkok ini lebih aman sebab saat dipisah dari indukan batang sudah mempunyai akar Namun cangkok memang waktunya lebih lama dan batang yang dipilih harus lebih tua dari metode stek. Cara lainnya silahkan KLIK NYILANGIN PURING dan KLIK SAMBUNG PURING |
PURING KELAS
Pernah dengar istilah Puring Kelas? Pastinya pernah, lalu bagaimana bisa ada istilah puring kelas dan lain-lainnya seperti Puring Lokal, Puring Import dan Puring Hybrid? Istilah puring kelas terjadi begitu saja diantara para pemain yang mungkin berharap mendapat nilai tambah dari penyebutan itu. Dinamika itu berjalan begitu saja dengan sendirinya. Kini muncul pula istilah PURING PROSPEK dikalangan pecinta puring. Salahkah adanya pengistilahan tersebut? Tentu saja tidak karena diciptakan oleh pasar itu sendiri.
Istilah-istilah lainnya muncul atau di munculkan tentunya oleh para penggemar puring itu sendiri untuk membedakan satu dengan yang lainnya. Saya pribadi juga tidak mengerti dasar atau kriteria seperti apa yang menjadikan puring varian tertentu dikatakan puring kelas atau puring prospek sementara yang lainnya tidak?
Dulu kura, oscar dan raja adalah puring yang tergolong kelas papan atas karena paling dicari dan diminati..... apa karena newcomer saat itu atau karena memang perwujudannya yang menarik dengan karakter daun dan warna yang spesifik. Apalagi puring kura... bentuk daun unik,tebal serta tangkai pendek. Hingga sekarangpun puring kura tetap digemari. Kemudian pada era berikutnya hadir Vinola, Banglor, Kipas Dewa, New legend, Tongue fire, dll..... hingga berkembang pada hybrid para penyilang Indonesia kala itu antara lain Bp.Gandung Paryono (Melati Aji,Medari Sleman), Agus Choliq ( Krokot Nursery) serta koleksin Mr.Jack.
Juga ada lagi Puring Impor yang didatangkan dari India dan Thailand muncul kala itu. Istilah itupun muncul begitu saja ketika konsumen bertanya kepada para penjual;"Puring apa ini?"
Lalu bagaimana dengan era saat ini? Banyaknya varian yang bagus muncul saat ini menjadikan persaingan di jagad puring semakin kompetitif memperebutkan strata sebagai puring paling prospek atau paling dicari (kalau tidak ingin di istilahkan dengan puring kelas).
Ada beberapa kriteria, menurut pengamatan saya tentang puring yang "layak tanding" tanpa mengecilkan potensi puring diluar kriteria tersebut. Kriteria tersebut adalah:
1. CORAK WARNA DAUN
Corak dan warna daun merupakan salas satu faktor penentu utama,. Biasanya semakin merah semakin menarik atau bisa juga kombinasi warna yang menarik misal Worthen beauty,Sembodro SN dll. Walau warna merah kadang menjadi acuan namun warna Kuning dan Putih pun tak kalah menarik.
bluemoon GP |
Immortal KA |
Immortal KA, warna tua bagian atas menjadi putih,sementara bawah daun/dibalik daunnya berwarna kemerahan |
Faktor pertama yang biasanya sering dipakai sebagai acuan oleh para penggemar puring adalah ketebalan daun. Perhatikan saja bila mereka sedang mengamati atau menaksir puring, biasanya yang kemudian dilakukan adalah meraba daun untuk mengecek ketebalannya. Semakin tebal dan kaku maka Puring akan semakin diminati karena tidak setiap puring memiliki daun yang tebal. Namun walau tidak tebal puring varian tertentu tetap saja diminati karena memiliki kriteria lainnya.
3. LEBAR DAN BENTUK SERTA PANJANG DAUN
Di Indonesia biasanya semakin lebar dan panjang maka akan semakin di cari. Namun ini juga bukan menjadi patokan baku. Karena di Thailand sendiri daun lebar dihindari. Mereka lebih menyukai daun bundar serta curly/keriting/untir.
4. TINGKAT KERAPATAN DAUN - STANG PENDEK
Puring dengan tangkai daun yang pendek biasanya menyebabkan puring akan semakin rapat dan roset. Namun ini juga bukan merupakan penentu utama. Bisa saja puring tangkai panjang seperti banglor contohnya, dahulu pernah menjadi salah satu top rangking di masanya. Beberapa puring yang memiliki kerapatan daun tinggi/ rapat adalah Puring Kura, VOC, Robinson. dll
5. KARAKTER SPESIFIK
Puring yang memiliki karakter khas atau spesifik tentunya akan jadi pembeda dengan varian lainnya. Bisa katena bentuk daun atau batang yang unik. Terbukti dengan puring Kura yang hingga kini masih diminati walau harganya sudah standar, lalu Derik, Tanduk India dll. Ada juga puring dengan daun kecil seperti paint brush. Atau bentuk kristata.
6. KELANGKAAN
Dengan sendirinya bila suatu barang menjadi langka maka akan semakin mahal. Kelangkaan bisa dan sangat memungkinkan terjadi karena saat ini banyak dihasilkan varian-varian baru hasil silangan para pecinta puring yang sangat menarik. Di Indonesia sendiri kini sudah banyak para pecinta puring yang sudah dapat menyilangkan puring karena memang caranya sangat mudah (baca cara menyilang puring). Kelangkaan bisa saja terjadi pada puring lama atau puring lawas yang dulu pernah beredar dipasaran. Kelangkaan juga bisa terjadi karena bentuknya yang unik.
Keenam kriteria tersebut adalah merupakan suatu kesatuan. Bia saja varian puring memiliki daun tebal namun tidak memiliki nilai jual tinggi seperti Golok/Ketapang misalnya diupayakan dengan tampilan pot keramikpun tidak akan dilirik sebagai puring koleksi.
Puring Golok biasanya digunakan sebagai batang bawah/rootstock |
Namun demikian tidak selalu puring kelas atau prospek atau apapun istilah yang tercipta dikalangan pecinta puring tentunya tidak akan otomatis menjadikan puring tersebut harganya mahal atau sebaliknya puring lokal atau lawas/jadul lalu menjadi murah karena banyak puring jadul yang masuk pada kriteria diatasmasih memiliki harga yang layak. Dan harga itu sendiri tercipta sesuai keinginan pasar. Sementara dalam dunia hobi tidak ada standarisasi harga karena harga bisa saja diciptakan atau juga mengikuti pasar ditentukanoleh kesepakatan penjual dan pembeli.
Beberapa sahabat puring lover banyak yang sudah menghasilkan silangan-silangan yang tidak kalah menariknya dengan hasil silangan para pendahulunya. Beberapa diantaranya adalah :
1. Edy CS yang beralamat di desa pandan rejo kajar kota batu rt 03/06 Malang, dengan beberapa puring hybridnya Puring Rhama, P.Niedrig, P.Anggun Ayu, P.Widuri.Ming Wanly, Taksaka, Picatu dll.
Niedrig CS |
Widuri CS |
Widuri CS |
2. Amirudin Pane (Sawangan Depok).
3. Fadiel Gazebo (Sawangan Depok)
4. Michael Angelo (Menado)
5. Ace Ramdan (Bandung)
6. Ruddy Agustian
dll
NB.Foto dan yang lainnya menyusul..
Langganan:
Postingan
(
Atom
)