Berbicara tentang mahal tentu saja akan berkaitan dengan nilai harga jual suatu barang yang tinggi. ada berbagai faktor yang mempengaruhi sebuah barang menjadi mahal nilai jualnya, demikian pula dengan tanaman puring( croton) ini. Faktor utama yang sangat mempengaruhi tentu saja adalah eksklusifitas:
Eksklusifitas tanaman puring bisa disebabkan oleh bermacam-macam sebab antara lain:
a. Karena sangat menarik baik dari segi penampilan, karakter daun maupun corak warnanya.
b. Langka dan bagus atau diminati pasar, Bisa saja keberadaan tanaman puring / croton tersebut langka
karena hybrid baru ataupun puring keluaran lama yang
memang tidak dibudidaya secara masal, namun kelangkaan itu sendiri bukan
menjadi jaminan. Kelangkaan tidak akan memberi nilai jual yang tinggi
bila tidak diminati pasar.
c. Kualitas dan tinggi atau besarnya tanaman. Penampilan tanaman itu sendiri juga mempengaruhi nilai jualnya, demikian pula dengan tinggi atau besarnya tanaman itu sendiri.
Kriteria mahal itu sendiripun bisa jadi berbeda antara pecinta satu dengan lainnya. Bisa saja harga 500.000 dikatakan sangat murah bagi seseorang namun mahal bagi pecinta puring lainnya.
Masih teringat dalam benak saya ketika dulu beberapa puring memiliki nilai jual yang tinggi seperti Angel Wing (Vinola), Banglor, Kipas Dewa dan sebagainya. Vinola sendiri kemudian menjadi sangat murah hanya 5.000 rupiah per polybag antar petani pada tahun 2011 dengan tinggi 1jengkal lalu naik kembali menjadi 15.000 hingga saat ini pada kisaran 50.000-75.000 di Yogyakarta khususnya.
Lalu bagaimana dengan kondisi saat ini dimana varian tanaman puring telah mencapai ribuan, dengan berbagai corak dan karakternya? Para konsumen harus benar-benar jeli dalam membeli puring yang kira-kira hendak "di perdagangkan kembali".
KOLEKSI PRIBADI
Pages
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
terima kasih mas saipul
BalasHapus