Maraknya tanaman puring saat ini menimbulkan satu pertanyaan besar dalam benak saya, selaku penghobi, pemerhati sekaligus petani puring. Sebagaimana yang telah kita ketahui sebelumnya, bahwa tak ada sebuah trend yang abadi dalam dunia tanaman hias selama ini. Apakah akan menjadi demikian pula halnya dengan tanaman hias puring yang merupakan tanaman asli Indonesia ini? Tentu saja TIDAK, karena menurut pengamatan saya era puring saat ini berbeda dengan masa lalu.
Perkembangan yang terjadi dalam dunia perpuringan saat ini menurut pandangan saya adalah sangat berbeda dengan era kejayaan puring pada masa lalu di tahun 2006-2008! Kini adalah sebuah era baru, hal ini dapat kita dilihat dari:
1. Munculnya silangan yang baru yang dihasilkan oleh berbagai kalangan baik penghobi, petani, maupun pedagang dalam jumlah yang bisa dikatakan cukup banyak. Berbeda dengan masa lalu yang hanya didominasi oleh beberapa orang atau kelompok saja. Apa efek positipnya?
- Hal ini tentu saja akan menjadikan orang-orang yang terlibat didalamnya menjadi kompetitif dan selektif, terutama para konsumer sebagai pengguna terakhir.
- Harga pun akan menjadi semakin variatif pada akhirnya. Tergantung pada pribadi masing-masing.
- Akhirnya akan memunculkan puring yang benar-benar berkarakter unik.
- Perbanyakan oleh masing-masing personal secara masal hanya akan terbatas pada varian-varian tertentu saja , karena akan membutuhkan waktu yang lama serta tempat yang luas untuk membuat masal satu varian. Sehingga eksistensinya akan terjaga,
- Pada akhirnya tidakmenutup kemungkinan akan dapat memunculkan spesialisi diantara para pecinta puring itu sendiri yang berimbas pada keterikatan satu dengan lainnya. Misalkan seorang petani lebih cenderung memproduksi satu dua varian seperti puring kura dan raja,sedangkan petanilainnya memproduksi concord brazil misalnya sementara seorang lainnya pada puring kipas dewa. Atau bisa saja petani A lebih fokus kepada puring lansekapsementara yang lainnya pada puring koleksi misalnya.
2. Hadirnya para penyilang-penyilang muda seperti edy cs, cahyo deflora, ruddy agustian, amirudin pane, ewen/wawan, michael angelo, fadiel, kiky raisya adenium serta lain-lainya yang tidak dapat saya sebut satu persatu. Yang menggembirakan adalah munculnya para penyilang baru terutama di wilayah Indonesia Timur mengakibatkan puring tidak lagi di dominasi oleh Jawa saja, walau sementara ini Jawa masih sebagai sentra perpuringan di Indonesia. Apa efek positipnya?
- Puring akan semakin diterima oleh banyak kalangan masyarakat di seluruh Indonesia karena dengan sendirinya para hybrider tersebut akan memperkenalkan karyanya kepada banyak orang baik secara personal langsung maupun melalui berbagai media sosial yang ada.
- Varian puringpun akan semakin banyak sehingga selalu ada hal baru yang menarik yang diharapkan oleh para pemain.
- Puring di Indonesia akan semakin tersebar secara meluas pada akhirnya.
- Puring akan semakin memasyarakat sehingga akan dapat menghapus image buruk tentang puring selama ini.
- Puring akan semakin diterima dan di kenal oleh masyarakat luas.
- Akan terbentuk sebuah link yang luas sehingga informasi yang dapat diterima akan semakin mudah.
- Ajang Pameran dapat dilakukan tidak saja secara offline namun juga secara online. Kita dapat melihat hasil karya para sahabat penghobi puring dari Menado misalnya tanpa harus menempuh sebuah perjalanan jauh,cukup melalui medsos yang ada.
- Dapat menjadikan ajang bertukar pikiran satu sama lain guna memajukan dunia perpuringan.
Bila puring sudah dpat diterimaoleh masyarakatluas maka petani akan tetap bisa terus membudidayakan puring guna pemenuhan pesanan baik masal untuk lansekap maupun kolektor. Demikian juga para penghobi bisa terus berkreasi menghasilkan varian-varian yang istimewa. Pedagangpun dengan sendirinya juga dapat tetap bisa bermain di dalamnya.
Lalu apa sajakah kelebihan-kekurangan yang ada pada tanaman puring? Silahkan klik disini
SALAM PURING INDONESIA
Tidak ada komentar :
Posting Komentar