Minggu, 18 Januari 2015

Memperbanyak Puring

Puring sebagai tanaman hias kian hari kini semakin memiliki penggemar yang cukup luas karena dapat ditempatkan sebagai tanaman koleksi maupun lansekap. Animo masyarakat untuk membudidayakan tanaman inipun semakin menunjukan proges yang positip, apalagi puring termasuk tanaman yang mudah untuk dibudidayakan.

Perbanyakan tanaman puring tidak jauh bedanya seperti perbanyakan tanaman berbatang keras pada umumnya sebagaimana tanaman buah. Bisa dilakukan dengan stek, cangkok dan grafting dan biji.
Dari batang keras yang dimiliki, metode stek dan cangkok menjadi yang paling mudah untuk dilakukan. Selain punya waktu yang relatif singkat hasil perbanyakan juga 100 % sama dengan indukan.
Tanaman hias seperti halnya puring memang bisa tumbuh dengan mengandalkan penyerubukan atau penyilangan baik disengaja maupun alami. Namun butuh waktu yang cukup lama dan juga biji yang dihasilkan tidak bisa stabil kadang bisa banyak bisa juga sedikit. Namun perbanyakan dari biji memiliki kelebihan sendiri yaitu hasil anakan dari biji  punya kemungkinan besar tidak sama dengan indukan sehingga akan menghasilkan suatu varian yang baru.
Walau model penyerbukan normal membutuh waktu lebih lama, sekarang ini justru banyak diminati oleh petani dan juga penggemar puring. 

Perbanyakan cara tercepat dan teraman adalah model cangkok maupun stek.
Cara kerja stek maupun cangkok sebenarnya adalah menumbuhkan akar sebagai serapan nutrisi pada bagian yang diinginkan. Metode ini sama seperti halnya semua tanaman yang mempunyai batang keras atau berkayu . 

Metode Stek 
Metode stek merupakan cara yang paling mudah untuk dilakukan sebab tidak perlu persiapan yang panjang selain itu alat yang digunakan juga tidak terlalu rumit.
1. Siapkan peralatan yang terdiri dari gunting tanaman, pisau, plastik penutup, taliplastik, pot dan media tanam.
2. Siapkan media tanam dengan campuran pasir, dengan humus bambu.
3. Pilih batang puring yang sudah terlihat tua untuk dipotong. Cirinya cukup mudah perhatikan kulit bila sudah berwarna cokelat seperti kulit kayu berarti batang sudah siap di stek.
4. Potong dengan menggunakan gunting tanaman yang sudah dibersihkan. Hindari pengunaan pisau sebab batang punya  struktur yang keras dan mengandung kayu.
5. Setelah terpisah jangan lupa untuk menutup luka di pohon indukan dengan fungisida.
6. Bila daun terlihat rimbun potong di bagian bawah dengan menyisakan sekitar 5-7 daun. Tujuannya untuk mengurangi penguapan yang harus di jaga selama proses stek.
7. Ikat sisa daun mengarah keatas lalu tutup dengan plastik untuk  mengurangipenguapan.
8. Rendam potongan bawah dalam larutan perangsang akar /ZPT sekitar 15-20 menit.
9. Masukkan dalam media tanam potongan stek alu tutup dengan plastik.
10.Tempatkan ditempat teduh.

Tanda berhasilnya proses stek bisa dilihat dari kondisi dauns elama satu hingga dua minggu. Bila terlihat tetap segar bahkan tumbuh tunas baru berarti stek berhasil dan tutup plastik bisa dilepas. Cara stek ini mempunyai kelebihan cepat dan mudah namun keberhasilan proses ini tidakselalu 100%. Jadi masih ada kemungkinan persen kemugkinan tidak berhasil.

Untuk meminimalkan kegagalan usahakan saat melakukan pemotongan stek dipastikan pohon dalam keadaan sehat. Selain itu batang juga harus sudah tua supaya pertumbuhan akar bisa maksimal. Yang tak kalah penting adalah untuk menjaga kelembaban dengan menempatkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari.

Cara Cangkok
Lebih aman adalah c ara kedua yaitu dengan cangkok. Cara ini punya tingkat keberhasilan  lebih besar daripada model stek sebab akar di rangsang sebelum batang di potong. Namun beberapa nursery menganggap cara ini jauh lebih merepotkan.
1. Pilih batang yang sudah tua dengan   warna  cokelat. Usahkanbatang yang dipilih lebih tua dari metode stek
2. Siapkan pisau tajam, plastik, media cangkok, dan tali plastik.
3. Kupas kulit batang sekitar 3-4 cm untuk tempat media tanam cangkok.
4. Masukkan media tanam yang terdiri dari humus daun dan bungkus  dengan plastik
5. Lubangi  plastik untuk memberikan sirkulasi udara
6. Siram media cangkok untuk menjaga  kelembaban tanaman (dijaga agar tidak kering)
7. Bila akar sudah terlihat lepas media tanam dan potong batang.
8. Masukan dalam pot urutan sama dengan model stek.
Metode  cangkok ini lebih aman sebab saat dipisah dari indukan batang sudah mempunyai akar  Namun cangkok memang waktunya lebih lama dan batang yang dipilih harus lebih tua dari metode stek.


Cara lainnya silahkan KLIK NYILANGIN PURING dan  KLIK SAMBUNG PURING

Tidak ada komentar :

Posting Komentar