Kondisi tersebut berakibat pada munculnya nama-nama yang sama untuk puring dengan varian dan penyilangyang berbeda. Atau sebaliknya adanya kemiripan baik bentuk dan corak warna antara hasil silangan satu dengan lainnya. Di yogya sendiri saya sering menemukan kejadian tersebut pada saat berkunjung ke petani atau pembudidaya puring lainnya.
Banyak juga dari teman-teman pembudidaya puring tersebut yang tidak menamakan puring varian barunya. Apalagi setelah kondisi harga puring sempat terpuruk bahkan tidak dilirik oleh para pemain tanaman hias para pembudidaya itu sendiri seperti acuh tak acuh.
Berbeda dengan kondisi saat ini dimana puring mulai kembali bergairah kembali. Hal tersebut dapat dilihat dari trafic penjualan yang semakin ramai, baik dikalangan para pembudidaya itu senidiri maupun para pemerhatinya. Juga dapat dilihat dari media-media sosial seperti facebook dsb.
Penamaan puring sesunggguhnya hanyalah untuk pembeda antara bentuk puring satu dengan yang lainnya, terutama bagi penyilang itu sendiri. Dari apa saya amati bentuk dan corak puring hanya berkisar pada beberapa corak saja (akan saya bahas dikemudian pada kesempatan berikutnya)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar